Untuk mencapai kesuksesan di usia produktif, si kecil harus diberikan pendidikan karakter sejak dini. Membangun karakter anak sejak kecil akan memudahkan mereka menghadapi masalah dalam hidup. Akan tetapi, hal ini masih sering disepelekan oleh para orang tua. Kesalahan yang sering dilakukan adalah terlalu sering mengajak bermain tanpa menanamkan pendidikan karakter.
Adanya lembaga-lembaga pendidikan seperti PAUD, Playgroup, Taman Kanak-Kanak, dan bangku sekolah dianggap sebagian besar orang tua sebagai tempat membangun karakter. Dengan demikian, mereka tidak terlalu memperhatikannya. Padahal, peran langsung orang tua justru jauh lebih penting. Apalagi di masa pandemi segala pendidikan berlangsung secara online. Mau tidak mau, orang tualah yang harus mengajarkan pendidikan karakter.
Daftar Isi Artikel
Cara Tepat Membangun Karakter Anak
Hindari membanding-bandingkan anak
Membandingkan buah hati dengan orang lain bisa merusak kepribadian mereka. Oleh karena itu, jangan sekali-kali melakukannya. Setiap anak memang memiliki karakter dan bakat berbeda-beda. Membandingkan mereka akan membuat si kecil kehilangan kesadaran akan identitas diri. Hal ini sangat tidak baik bagi masa depan mereka mengingat saat meraih kesuksesan dibutuhkan karakter serta rasa percaya diri tinggi.
Biarkan bermain namun tetap dalam pengawasan
Masa kanak-kanak memang sangat identik dengan bermain. Jadi, biarkan mereka bermain sepuasnya. Namun, tetap pantau aktivitas mereka. Apabila ada perilaku tidak terpuji seperti memukul teman, tidak mau makan, dan sebagainya, segera ingatkan secara lembut. Ajarkan budi pekerti serta tata krama secara perlahan agar tidak terkesan terlalu menggurui.
Berikan contoh nyata
Cara terbaik mengajari anak adalah memberikan contoh langsung. Hal ini karena anak lebih sering belajar dari apa yang mereka lihat dibandingkan didengarkan. Sementara itu, orang paling sering dilihat adalah orang tua. Artinya, apabila ingin mengajarkan rasa percaya diri, berikan contoh nyata bahwa Anda memiliki rasa percaya diri. Begitu pula pada karakter lainnya.
Dengarkan pendapat si kecil
Ketika beranjak dewasa, anak akan menjadi sering mengekspresikan diri mereka. Sebisa mungkin jadilah pendengar yang baik. Dengarkan apapun perkataan mereka, kemudian berikan tanda persetujuan. Jika ada perkataan tidak baik, ingatkan secara baik-baik. Waktu paling baik melakukan ini adalah saat makan atau sebelum tidur. Biasanya mereka akan menceritakan kejadian pada hari itu.
Batasi penggunaan gadget
Di usianya yang masih kecil, mereka masih belum bisa menyaring informasi maupun konten pada smartphone. Sementara itu, jutaan konten sudah tersebar di dunia maya. Jangan sampai anak terlalu sering menggunakan gawai karena bisa berakibat fatal. Bahkan, saat ini konten dewasa maupun perilaku kejahatan sangat mudah disebarkan. Jangan sampai karena terlalu sering melihatnya, karakter anak akan rusak.
Demikian beberapa cara membangun karakter anak supaya menjadi pribadi yang baik ketika tumbuh dewasa. Sekali lagi, di sini peran orang tua berada di atas segalanya. Lembaga pendidikan hanya berfungsi sebagai pembantu saja. Jadi, jangan terlalu mengandalkan hal tersebut.